Tuesday 3 June 2014

Sambel Wader, ­­­Pedas Menggoda


            Sambel ikan wader, nasi putih hangat, plus lalapan. Wow, pasti menggoda selera! Ingin mencicipi? Cobalah bergeser ke sebuah kawasan Trowulan, tepatnya di sekitar Kolam Segaran Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di sanalah kenikmatan itu didapat.
            Kolam Segaran adalah salah satu situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Keberadaan masih utuh, meski mungkin tidak selengkap dulu. Kini di seputar kolam muncul beberapa warung sambel wader yang dijajakan warga setempat. Penikmat dan pengunjungnya datang dari berbagai daerah.

            Bahkan ada yang menyebut, samber wader merupakan salah satu peninggalan kuliner era Kerajaan Majapahit. Ada sensasi tersendiri saat mencicipi kuliner khas, yang konon bernilai historis itu. “Mau yang pedas, atau yang biasa saja?” tanya Bu Tin, pemilik salah satu warung yang ada di sekitar kolam.
            Ya, Warung Ibu Tin merupakan salah satu warung terkenal dengan sajian menu khas sambel wader. Warung ini sangat populer di kalangan masyarakat sekitar. Letaknya berdampingan dengan Museum Trowulan dan Kantor Kepala Desa Trowulan. Jadi, warung tersebut mudah ditemukan.
            Bahkan, beberapa pejabat dan artis disebut-sebut pernah singgah di warung yang berada di pinggir situs Kolam Segaran itu. Menu utama masakan yang disajikan di warung ini adalah ikan wader goreng yang diletakkan di atas sambal segar yang baru diulek.
            Nasi hangat disediakan sebagai pendamping kelezatan menu tersebut. Nasi sambel wader khas Segaran, Trowulan, memiliki citarasa yang kuat, sedap dan resep bumbu yang berbeda. Rasa pedas dan segar terpancar kuat dalam aroma dan rasa sambel.
            Kekhasan kuliner ini adalah sambalnya yang dihidangkan dalam keadaan mentah tanpa digoreng. Tidak seperti kebanyakan sambel atau bahan sambel seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, dan terasi, terlebih dahulu digoreng. Tetapi tidak untuk sambel nasi wader.
            “Bahan-bahan sambel langsung diulek begitu saja pada saat masih segar atau tanpa digoreng. Sehingga kesegaran dari rempah-rempahnya pun lebih terasa. Wis pokoke uenaklah,” ujar Ny Rukiatin—sapaan Ibu Tin—setengah berpromosi.
            Bumbu sambal mentah itu membuat rasa pedas makin terasa. Seolah-olah aroma dan rasa sambal itu menyatu. Siapa pun yang menikmati sajian nasi sambel wader Segaran, pasti dibikin ketagihan. Paduan kerenyahan ikan wader goreng plus sambal segar, makin membuat penikmatnya seakan dibuai kenikmatan sejati.
            Ikan wader, ikan-ikan kecil seukuran jari kelingking itu ditaburkan di atas cobek atau piring tanah kecil bersama sambal segar. Sebagai pendampingnya adalah lalapan, seperti irisan mentimun, daun kemangi, kubis atau lainnya.
            Yang membikin suasananya beda adalah belaian lembut angin di seputar Kolam Segaran, kian menghanyutkan suasana. Hidangan sambel wader akan lebih terasa nikmat jika ditemani segelas teh hangat, es teh atau minuman segar lainnya.
            Untuk harga, relatif masih terjangkau kantong. Bu Rukiatin mematok satu porsi sambel wader lengkap dengan nasi putih seharga Rp 14 ribu. Selain berjualan sambel wader, warung Bu Tin juga menyediakan botok lele, botok sembukan, botok tahu-tempe, botok jerohan, pepes patin, dan pepes belut. Warung milik Bu Tin buka dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.


0 comments: