Monday 11 April 2011

Sepotong Malam di Kotamu

Gemerlap malam kotamu telah membiusku

Dan membuatku enggan tuk tinggalkannya

 

Sepotong roti bakar berselai rindu

Dan segelas susu coklat tanpa gula

Menjadi hidangan makan malamku

Setelah ku lantunkan syair-syair Tuhan

Di sudut putih kotamu

 

Perbincanganku tentang wanita bersepda hitam dan putih

Dengan lelaki tambun berwajah oval itu

Membuatku tak bisa memainkan dawai tipis gerimis

Di kening langit

 

Gemerlap malam kotamu

Telah membangkitkan kembali insomniaku

Membuatku tak bisa menikmati sejuknya

Angin malam yang begitu lembut membelaiku

 

Ingin sekali aku beranjak dari sini

Tapi kisah tentang penyair bisu

Yang ku tulis di prasasti depan rumahmu

Tak kunjung mampu ku selesaikan

 

Lalu saat pagi mulai menguap,

Para wanita berfarfum sembilu mulai terlelap

Ku mulai membuka gulungan angin

Yang ku dapat dari negeri sakura

Dan membaca mantra-mantranya untukmu

Sambil menunggu datangnya kantuk

Yang selalu memelukku

 

                                    April 2011


0 comments: