Saturday 19 March 2011

Reruntuhan Mimpi

Sudah tak ada guna

Menangisi untaian puisi yang terhanyut

Tsunami di laut jiwa

 

Beribu kisah yang ditulis malaikat

Berwarna merah jambu

Telah hangus terbakar api

;dinyalakan lelaki berwajah merah

 

Bangunan mimpi yang kudirikan

Dengan beribu-ribu batu imaji

Hancur bersama ambruknya istana kata

 

Aku tak lagi bisa bernafas lega

Sebab udara di sini sudah tak lagi menari

Sedang burung-burung elang hitam itu

Semakin mencoba menusukku dengan cakarnya

 

Senja pun tak lagi secantik dahulu

Dia telah kehilangan keperawanannya

Sedang pelangi telah memudar warnanya

 

Ingin sekali rasanya memandang langit lebih lama

Dan mengunjungi ujung selatan kota pahlawan sekali lagi

Tapi aku tak bisa

Kereta malam dari surga telah menungguku

Ia akan membawaku meninggalkan reruntuhan ini

Menuju taman nirwana berhias sejuta syair dan sajak

 

                        Maret 2011


0 comments: