Thursday, 24 March 2011

Epilog Malam

Pertemuan di senja renta itu Mungkin akan menjadi akhir kisah ini ;ku tulis dengan secawan arak surga   Malam ini bulan tak memelukku seperti biasa Dia hanya tersenyum padaku dari kejauhan Serasa enggan mencium aroma vodka dari mulutku   Ada seekor kelelawar menghampiriku Menceritakan tentang seorang perempuan berparas biru Dirayu lelaki berwajah kelabu   Ah, ingin sekali ku bunuh dia Hingga tak lagi bisa menampakkan wangi amisnya ;menusuk hidungku   Malam ini, aku ingin membaca dongeng terakhir Detektif negeri sakura untukmu Sebelum akhirnya kau terlelap Lalu bertemu dengan awan di pagi beku   Agar esok saat ku temui Izrail di fajar bisu Aku tak lagi mengingat sketsa parasmu Mirip putri iklan tivi itu   Malam ini, aku ingin menghabiskan...


Saturday, 19 March 2011

Reruntuhan Mimpi

Sudah tak ada guna Menangisi untaian puisi yang terhanyut Tsunami di laut jiwa   Beribu kisah yang ditulis malaikat Berwarna merah jambu Telah hangus terbakar api ;dinyalakan lelaki berwajah merah   Bangunan mimpi yang kudirikan Dengan beribu-ribu batu imaji Hancur bersama ambruknya istana kata   Aku tak lagi bisa bernafas lega Sebab udara di sini sudah tak lagi menari Sedang burung-burung elang hitam itu Semakin mencoba menusukku dengan cakarnya   Senja pun tak lagi secantik dahulu Dia telah kehilangan keperawanannya Sedang pelangi telah memudar warnanya   Ingin sekali rasanya memandang langit lebih lama Dan mengunjungi ujung selatan kota pahlawan sekali lagi Tapi aku tak bisa Kereta malam dari surga telah menungguku Ia akan membawaku...


Wednesday, 16 March 2011

Rindu Sebotol Vodka

Waktu telah mendaki puncak malam Saat canduku pada sebotol vodka senyummu Terbangun secara tiba-tiba   Bara api yang pernah menyala Di labirin nurani Telah padam tak tersisa Dengan hujan dari langitmu   Ingin sekali ku lukiskan mimpi Di dinding istanamu Tapi ku urungkan. Aku yakin lelaki berwajah merah Yang selalu temani akan menghapusnya   Kau pun tahu Aku berdiri di depan pintu istanamu Sejak purnama lalu Namun entah kenapa kau masih enggan menghampiriku Mungkikah lelaki berwajah merah itu penyebabnya? Entahlah   Cukuplah bagiku menikmati aurora matamu Yang kau pajang di jendela kamarmu Karena sepertinya aku masih ingin berlama-lama di sini Meski ku tahu di gubukku yang tau jauh jaraknya Sepasang malaikat tengah menungguku              ...


Friday, 4 March 2011

Menulis Tentang Kehidupan

Berbicara tentang kehidupan seperti melihat langit yang tak pernah kita ketahui di mana dan seperti apa ujungnya. Berbicara tentang kehidupan sebenarnya adalah membicarakan tentang diri kita sendiri, tentang kepribadian, tentang sifat, dan tentang tujuan kita di dunia ini.Karena itu, saya ingin menceritakan sedikit tentang apa yang telah terjadi pada diri saya selama 19 tahun ini. Sejak saya masih baru keluar dari perut ibu saya hingga saat ini, detik ini. Selama itu pula sangat banyak sekali yang saya dapatkan dari kehidupan saya. Dan itu memang seharusnya. Mulai dari pengalaman, pengetahuan, pelajaran, hingga pencitraan baik-buruk dari orang-orang yang saya temui selama ini.Dulu, sebelum saya menjadi mahasiswa, saya tak pernah mau berpikir ribet untuk apa yang saya alami dalam kehidupan...


Pages 261234 »