Sunday 28 March 2010

Pelangi di Musim Matahari

Sebuah pelangi terlukis secara tiba-tiba
di senja kotaku,
penuh dengan nafas lesu,
hewan-hewan melata bertubuh besi

Sudah lama sekali aku tak melihatnya
sejak langit kehilangan awan dan angin
;pelangi yang selalu menghias senja
dengan senyum tujuh rupa

Sejak saat itu langit kotaku tak pernah dikunjungi hujan
mentari seakan enggan tuk beranjak
semua memerah, namun tak semerah darah

Malam pun terang,
matahari tak lagi merasa ngantuk
dia lebih senang melihat besi yang tiap waktu
terus menyambung seperti semut
dan wanita dengan parfum menyengat
berjalan lembut di sebuah taman tak berbunga
menawarkan hidangan hangat malam
;begitu menggairahkan

Namun, senja ini
dengan udara yang cukup kuat menusuk kepala
pelangi itu tlah duduk di sana,
di langit kotaku

Dan sambil menikmatinya,
akan ku kuukir sejuta kata
pada sayap burung-burung
tuk kuberikan padanya
agar dia enggan berranjak dari kotaku

Maret 2010


0 comments: