Friday 24 December 2010

Menjadi Pemenang Kehidupan, Siapa Takut?


Judul Buku                : Menjadi Pemenang Kehidupan

Penulis                       : Dhony Firmansyah dan Istikumayati

Penerbit                     : Leutika, Yogyakarta

Cetakan                     : Pertama, September 2010

Tebal                          : xviii + 204 halaman

Peresensi                    : Akhmad Matin

 

Pernahkah terbersit di pikiran kita untuk menjadi seorang pecundang? Saya yakin tidak. Setiap diri manusia tidak akan pernah mau jadi pecundang. Semuanya pasti ingin menjadi seorang pemenang. Baik menang dalam banyak hal atau pun dalam hal-hal tertentu yang dianggap penting.

Namun meskipun begitu, banyak di antara kita hanya sebatas berkeinginan atau bermimpi saja. Akan tetapi tak pernah berusaha untuk mengejarnya. Banyak di antara kita yang hanya mengatakan bahwa aku ingin menjadi insinyur, ingin menjadi seorang politikus, ingin menjadi seorang wartawan atau lain sebagainya. Tetapi, tak sedikitpun berusaha untuk mengejarnya, merealisasikan keinginan tersebut. Karena tidak ingin menghadapi kesulitan dan rintangan dalam proses untuk mendapatkannya. Hal itu sama saja dengan kita lapar, ingin makan tapi tidak mau masak atau membeli makanan.

Nah, dari sekian banyak keinginan tersebut, yang paling inti dari keinginan adalah menjadi pemenang kehidupan. Baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat yang kekal. Karena hal tersebut sudah mencakup secara keseluruhan keinginan kita. Tetapi, seperti halnya keinginan yang lain, keinginan yang satu ini harus kita kejar dengan sekuat tenaga, tanpa mempedulikan rintangan dan rasa lelah yang mengganggu.

Yang dimaksud dengan pemenang kehidupan di sini adalah bagaimana kita mencoba untuk tabah dan kuat dalam menghadapi segala rintangan yang kita hadapi. Konsep pemenang kehidupan ini untuk mempermudah kita memahami tentang kehidupan, apa saja rintangannya, di mana posisi kita saat ini, dan bagaimana melewatinya dan memenanginya. Juga, konsep pemenang kehidupan ini mengajarkan kepada kita bahwa kekurangan yang melekat pada diri kita bukanlah penghalang untuk meraih sukses, melainkan menggunakannya sebagai jalan menuju sukses.

Buku yang dikarang oleh sepasang suami-istri ini mengajak kita untuk lebih dalam lagi memahami tentang hidup, tentang semua yang kita hadapi dunia hingga kelak bisa menjadi pemenangnya. Pemenang dari semuanya. Baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

Ada tiga poin pokok yang menjadi bahasan utama dari buku ini. Pertama, untuk menjadi pemenang kehidupan kita harus terlebih dahulu mengenal diri kita sendiri. Dengan mengenal siapa kita maka kita akan lebih objektif dalam menjalani kehidupan. Apabila kita mengalami kegagalan, kita akan cepat bangkit dan tidak mudah putus asa. Dengan konsep diri yang jelas, keberhasilan akan kita sambut dengan rasa syukur dan berbagi. Kita akan menghapus rasa sombong, ujub dan takabur dalam diri kita.

Kedua, arti dan peran keluarga dalam kemajuan diri kita. Kita dan keluarga adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan. Keluarga di sini diartikan secara luas. Pertama, keluarga dalam arti ayah, ibu, dan anak. Kita ada karena kedua orang tua kita rela dnegan sekuat tenaga membersarkan dan mendidik kita. Yang kedua, keluarga dalam arti tatanan masyarakat. Kita bisa hidup hingga sekarang karena kita dan orang-orang di sekitar kita saling membutuhkan. Artinya, keluarga adalah orang-orang di sekeliling kita yang saling take and give.

Poin ketiga adalah langkah-langkah kongkret dan kunci untuk menjadi pemenang kehidupan. Dengan mulai menuliskan atau merencanakan apa impian kita yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Juga mengatur waktu kita sedemikian rupa agar kita bisa membaginya untuk bekerja, mencari ilmu, berkumpul dengan keluarga, dan beristirahat sehingga kita bisa melangkah menuju kemenangan dengan maksimal. Serta tidak lupa untuk selalu bersyukur dan bersabar dalam menghadapi semua yang ada di depan kita.

Namun, kunci yang paling utama untuk menjadi seorang pemenang kehidupan ada pada diri kita sendiri. Kita harus membuang bermacam pikiran negatif yang bisa saja menghampiri optimisme yang coba kita bangun. Pemikiran tentang kesulitan, kesibukan yang makin banyak, target yang merepotkan dan lain sebagainya, bisa muncul simultan. Untuk itu, buku ini mengajak kita untuk mengubah pemikiran tersebut (hal. 194).

Selain itu, didalam buku ini dijelaskan untuk bisa menjadi seorang pemenang, kita harus mampu menghadapi lingkungan yang mungki saja tidak mensupport kita untuk kemajuan diri kita. Misalnya komunitas, jika saat ini kita berada di komunitas yang tidak mendukung tujuan kita, maka setidaknya kita mencari komunitas lain yang sekiranya bisa mendukung kemajuan kita namun tidak serta merta meninggalkan komunitas yang lama.

Dengan dilengkapi kisah-kisah inspiratif di setiap bab dan sub babnya, buku ini akan membuka pemikiran kita untuk lebih luas melihat dan memahami tentang arti dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Sehingga kita bisa dengan lapang dada bisa menghadapi segala cobaan dan rintangan yang menghadang kita dalam perjalanan hidup kita yang cukup panjang ini.

Hemat saya, buku ini merupakan buku yang sangat cocok sekali bagi anda yang saat ini tengah mengalami degradasi semangat karena terlalu banyak hal yang sedang anda hadapi, yang membuat anda sedikit agak menyerah. Dengan membaca buku ini, saya yakin semangat anda akan kembali on fire untuk menghadapi semuanya. Sehingga kita tidak takut lagi untuk menjadi pemenang kehidupan. Selamat Membaca!


0 comments: