Sunday 7 November 2010

Fragmen Kereta Kematian

Akhirnya aku kembali ke stasiun tua ini
Setelah satu abad lalu
Satu malam penuh aku di sini
Menungunggu kereta dari negeri antah berantah
Yang kan membawaku ke rumah Jibril

Dulu, saat aku duduk di sini sendiri
Bersama nyanyian sendu para pelacur
Kau datang padaku
Dan menarikku keluar dari gerbong kereta kematian
Yang sempat ingin ku naiki
Karena kereta yang kutunggu tak kunjung datang

Sambil mengajakku meninggalkan stasiun kumuh ini
Kau menceritakan banyak sekali kisah tentang
Detektif-detektif pintar dari negeri sakura
Juga tentang para pendaki semeru yang menyukai angka lima

Setelah mendengar semua itu
Kaupun melukiskan seribu awan merah jambu
Di langit imajiku
;begitu indah
Tak terlupakan

Namun, sejak dua purnama yang lalu
Kau pergi tanpa jejak
Tak ada selembar kabarpun tentangmu
Yang biasa kau kirimkan padaku lewat burung-burung
Pun tentang detektif pintar itu, tak pernah lagi
Kau kisahkan hidupnya padaku

Malam ini, di stasiun pertama kita bertemu
Aku duduk sendiri seperti dulu
Bersama secangkir kopi tinggal ampas
Ditemani para pengamen yang mulai terlelap
Dan para wanita pedagang dengan parfum menyengat

Di peron reot ini,
Tempat pertama kali kau memegang tanganku
Aku menanti sebuah kereta
Kereta warna hitam dengan bau kemenyan menyengat
Yang akan memebawaku ke tempat paling sunyi dan tenang

Tapi, jika kau datang padaku
Dan kembali mengajakku pulang
Aku akan ikut denganmu
Karena sebenarnya, aku ingin selalu di dekatmu
Mendengarkanmu bercerita
Melihatmu bermain tongkat dan bendera bergambar tunas kelapa

Malam ini, aku benar-benar mengharapkanmu
Datang ke tempat ini
Mencegahku masuk ke kereta
Menyeramkan itu

Pesma IAIN Sunan Ampel, Nopember 2010


0 comments: