Langit, percakapan kita di suatu senja Di taman kaca Telah membangkitkan insomniaku Yang mati sejak tujuh purnama Banyak cerita yang kau lontarkan sore itu Dengan gaun biru khasmu ;pemberian dari Tuhan Kau mengusap pipiku dengan lembut Selembut ombakku pada pantai Langit, sejak perjumpaan itu Aku tak banyak kehilangan mata air kataku Makhluk-makhluk yang selalu di sampingku Kini satu-persatu meninggalkan ;air kataku tak lagi seasin dahulu Langit, aku tak lagi menjadi semudra luas Disemayami berimu ikan warna-warni Aku hanya sebongkah lubang raksasa Dipenuhi sampah orang-orang kota nan sombong itu Langit, ingin sekali aku meminangmu dengan puisi Seperti yang pernah dilakukan Adam pada Hawa Atau Majnun pada Laila Tapi aku tahu kau...