Waktu telah mendaki puncak malam
Saat canduku pada sebotol vodka senyummu
Terbangun secara tiba-tiba
Bara api yang pernah menyala
Di labirin nurani
Telah padam tak tersisa
Dengan hujan dari langitmu
Ingin sekali ku lukiskan mimpi
Di dinding istanamu
Tapi ku urungkan. Aku yakin lelaki berwajah merah
Yang selalu temani akan menghapusnya
Kau pun tahu
Aku berdiri di depan pintu istanamu
Sejak purnama lalu
Namun entah kenapa kau masih enggan menghampiriku
Mungkikah lelaki berwajah merah itu penyebabnya?
Entahlah
Cukuplah bagiku menikmati aurora matamu
Yang kau pajang di jendela kamarmu
Karena sepertinya aku masih ingin berlama-lama di sini
Meski ku tahu di gubukku yang tau jauh jaraknya
Sepasang malaikat tengah menungguku
00.30 WIB, 16 Maret 2011.
0 comments:
Post a Comment