Sudah tak ada guna
Menangisi untaian puisi yang terhanyut
Tsunami di laut jiwa
Beribu kisah yang ditulis malaikat
Berwarna merah jambu
Telah hangus terbakar api
;dinyalakan lelaki berwajah merah
Bangunan mimpi yang kudirikan
Dengan beribu-ribu batu imaji
Hancur bersama ambruknya istana kata
Aku tak lagi bisa bernafas lega
Sebab udara di sini sudah tak lagi menari
Sedang burung-burung elang hitam itu
Semakin mencoba menusukku dengan cakarnya
Senja pun tak lagi secantik dahulu
Dia telah kehilangan keperawanannya
Sedang pelangi telah memudar warnanya
Ingin sekali rasanya memandang langit lebih lama
Dan mengunjungi ujung selatan kota pahlawan sekali lagi
Tapi aku tak bisa
Kereta malam dari surga telah menungguku
Ia akan membawaku meninggalkan reruntuhan ini
Menuju taman nirwana berhias sejuta syair dan sajak
Maret 2011
0 comments:
Post a Comment