Soto Madura mungkin memang sudah tidak asing di telinga. Kuliner khas
Madura ini memang cukup masyhur di kalangan pecinta kuliner karena rasanya yang
khas. Tapi pernah kah anda mendengar nama kuliner Campor? Kuliner khas Lenteng Kabupaten
Sumenep.
Pagi itu, udara pagi di Kecamatan Lenteng cukup dingin. Namun
hal itu tidak menghalangi masyarakat di sana untuk memulai aktifitas hari itu.
Meski tidak matahari belum sepenuhnya berada di ketinggian langit, namun warung
kecil nan sederhana yang terletak di sebelah timur Lapangan Sepakat Kecamatan
Lenteng itu.
Ya, warung itu milik Ibu Siti. Warung yang menjual kuliner
khas Sumenep, Campor. Masyarakat setempat menyebutnya demikian karena makanan ini
terdiri dari berbagai macam bahan. Ada lontong, potongan kecil daging sapi,
kecambah goreng, Korket (singkong goreng), dan mie soon. Kemudian disajikan
menjadi satu dan disirami kuah santan dan sambal kacang. Yang dalam bahasa
Maduranya acampor (bercampur) yang kemudian menjadi nama kuliner ini, Campor.
Yang menjadi ciri khas makanan ini adalah campuran kuah
santan dengan bumbu kacang. Aroma dari campuran kuah santan dan kacang ini
seketika akan menyeruak menggoda selera kala disajikan. Sesampainya di lidah,
rasa manis dari kuah santan bercampur rasa gurih bumbu kacang pun menemani
punelnya potongan lontong dan singkong goreng.
Sekilas, kuliner ini memang mirip dengan soto Madura. Memang,
dari cara memaksanya, kuah campor sama dengan memasak kuah soto Madura yang
sama-sama dicampuri potongan daging sapi. Tapi, yang menjadi pembeda adalah
santannya. Soto Madura tidak dicampuri santan sedangkan campor ada sedikit
santan yang jika dicicipi akan terasa manis.
Bumbu kacang memang menjadi campuran wajib hampir di setiap
makanan khas Madura. Karena hampir setiap masyarakat Madura, umumnya di
kabupaten Sumenep, sangat menyukai bumbu kacang. Sehingga rasanya tidak lengkap
jika setiap makanan khas Kota keris itu tanpa adanya bumbu kacang.
Tidak ada yang tahu bagaimana awal munculnya campor ini. Tetapi
menurut cerita masyarakat, kuliner ini asli buatan orang Lenteng. Sehingga
untuk mencarinya kuliner ini tidak akan sulit. Cukup datang ke kecamatan
Lenteng, anda akan menemukan banyak penjual kuliner ini. Seperti Warung ibu
Siti di selatan Kantor Kecamatan lenteng, dan juga Warung Ibu Sukarni di desa
Lenteng Barat.
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, dengan uang Rp 3.000
anda mendapatkan satu porsi campor. Namun meski harga sangat murah, satu porsi
campor akan membuat perut cukup kenyang karena porsinya jumbo.
Tulisan ini dimuat di Majalah PUSPA, Edisi 39 April 2014
Tulisan ini dimuat di Majalah PUSPA, Edisi 39 April 2014
0 comments:
Post a Comment